Jakarta, Kompasmadura.com – Hidup di kota besar dengan kondisi lalu lintas yang macet, dikejar deadline pekerjaan, dan beragam tuntutan membuat seseorang rentan stres tak terkecuali model Davina. Sebagai pelariannya, Davina memilih menjalani hobinya yang cukup unik, yakni olahraga selam (diving).
“Diving itu seperti mental therapy (terapi mental) layaknya terapi kesejukan jiwa raga kita. Perlu sesuatu untuk refreshing dan untuk menetralisir mood dan jiwa. Melihat dunia bawah laut yang berbeda sekali dari yang di daratan. Pemandangan di bawah laut membuat saya tenang,” kata Davina di sela acara peluncuran Indonesia Women in Diving, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Davina bercerita jika ia pertama kali mencoba diving pada tahun 2008. Awalnya ia langsung mencoba diving di Gili Trawangan, Lombok.
“Itu tak sengaja sebenarnya dan tidak boleh karena saya belum mempunyai lisensi. Saat itu saya cuma belajar sehari. Turunnya juga tidak terlalu dalam tidak lebih dari 12 meter,” tutur Davina.
Sejak itu Davina jatuh cinta dengan diving dan mengambil lisensi diving. Meski begitu ia juga pernah mengalami pengalaman buruk saat menyelam.
“Saya pernah keseret arus dari bawah laut saat di Komodo. Arus di sana kencang sekali. It was scary. Tapi Alhamdulillah gak apa-apa karena bersama tim yang profesional,” cerita Davina.
Sekarang ia mengincar Pulau Alor di Nusa Tenggara Timur, Anambas di Riau, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara untuk lokasi di lain kesempatan.
“Dengan diving di laut saya merasa damai dan tenang. Bisa berimajinasi dengan bebas. Balik ke kota, saya merasa bebas,” kata Davina. [Kompas.com]