BANGKALAN, Kompasmadura.com – Mahasiswa KKN Tematik Mandiri 11 Universitas Trunojoyo Madura melaksanakan kegiatan pengabdian di desa Somor Koneng, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.
Dengan mengadakan pelatihan produk unggulan yang berorientasi pada hasil alam. Desa Somor Koneng terletak di wilayah perbukitan tepatnya di kecamatan Kwanyar, kabupaten Bangkalan, Madura.
Sementara desa yang asri dan ramah ini memiliki masyarakat yang baik sehingga mempermudah teman-teman dalam berkomunikasi mengenai potensi alam. Mayoritas masyarakat Desa Somor Koneng bermata pencaharian sebagai petani sehingga sebagian besar hasil alamnya berupa jagung dan singkong yang merupakan hasil pertanian utama, ada pula hasil pertanian lain yaitu buah nangka, padi dan buah pepaya.
Sedangkan kelompok KKN 11 UTM mengadakan program kerja pelatihan produk unggulan yang memanfaatkan hasil pertanian berupa pepaya, padi, dan nangka yang merupakan sasaran produk utama.
Namun masyarakat Desa Somor Koneng biasanya langsung mengkonsumsi hasil pertaniannya, sehingga mahasiswa KKN 11 UTM berinovasi membuat kopi PENABER (Pepaya, Nangka, Beras) untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Somor Koneng agar menjadi desa penghasil kopi yang berkhasiat.
Selanjutnya untuk pengolahan kopi PENABER bahan utamanya adalah biji pepaya, buah nangka, dan beras.
Disisi lain cara pembuatan kopi PENABER dengan cara mengeringkan biji pepaya kemudian dicampur dengan buah nangka dan beras untuk disangrai, Setelah itu di giling menggunakan mesin. Kopi PENABER memiliki khasiat untuk badan yaitu melindungi fungsi ginjal, menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi resiko melawan infeksi.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa (22/01/2019) bertempat di Rumah Ibu Ate. Dengan tujuan ugama untuk membantu membangun ekonomi kreatif di desa Somor Koneng sehingga dapat membantu menambah penghasilan warga desa terutama kaum hawa yang hanya menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT).
Dengan diadakan pelatihan produk unggulan ini, diharapkan warga dapat lebih kreatif dalam mengolah hasil pertanian agar dapat benilai jual yang tinggi.
Ach. Ruasadi selaku Penanggung jawab program pelatihan produk unggulan desa mengungkapkan bahwa warga desa Somor Koneng sangat antusias, dan sangat mendukung adanya kegiatan pelatihan tersebut.Singkatnya
“Dengan adanya kegiatan ini saya lebih mengetahui bahwasannya biji pepaya, buah nangka dan beras banyak sekali manfaatnya” ujar ibu Halimah salah satu peserta program pelatihan produk unggulan desa ketika berlangsungnya program tersebut.
Disi lain Swari mengutarakan pendapatnya setelah mencicipi kopi PENABER “kopi ini nikmat sekali, aroma buah nangkanya sangat khas dan cocok dengan lidah masyarakat desa Somor Koneng.”. [Fian/Nin]
