SUMENEP, Kompasmadura.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Madura menduduki kembali Kampus Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Jawa Timur, Senin (08/10).
Bahkan aksi ini merupakan kelanjutan dari dugaan adanya pelecehan terhadap organisasi kemahasiswaan itu. Massa aksi yang turun jalan merupakan gabungan PMII dari Pamekasan, Sampang, Bangkalan dan Sumenep.
Mereka ditemui oleh Rektor Unija Sumenep, Sjaifurrahman dan oknum dosen Fakultas Hukum yang sebelumnya diduga melakukan pelecehan terhadap PMII.
Pihaknya mengaku tidak pernah mengucapkan bahwa ‘PMII Lebur ka Pesse’. Sempat juga dilontarkan bahwa tidak pernah melecehkan PMII. “Saya orang biasa, saya secara pribadi minta maaf jika sudah salah,” kata dosen SI ini, Senin (08/10).
Namun, dari 2 saksi yang dihadirkan PMII itu, justru semakin memperjelas bahwa PMII memang dilecehkan oleh oknum dosen berinisial SI. Kesaksian itu disampaikan oleh Eca, “Memang benar Bu SI (inisial), mengatakan bahwa PMII lebur ka pesse, Fakultas se laen olle nase’,” tegasnya.
Korlap aksi, Sutrisno, melalui pengeras suaranya menyuarakan 2 point penting, yakni agar yang bersangkutan meminta maaf, lalu dilakukan sanksi atau pemecatan terhadap yang bersangkutan.
“Permintaan kami ada 2 point, minta maaf dan kampus Unija harus memberikan sanksi kepada dosen yang bersangkutan,” ujarnya [rud/Nin]