SUMENEP, kompasmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Sosialisasi bantuan sosial bagi masyarakat miskin tahun 2018, yang di tempatkan Pendopo Agung Sumenep, Senin (30/04/2018).
Sementara, bantuan yang diberikan berupa penyerahan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Bedah rumah untuk Lanjut Usia (Lansia), dan bantuan berupa uang bagi penyandang disabilitas.
Kepala Dinsos Kabupaten Sumenep menyampaikan R. Akh. Aminumlah , menyampaikan kegiatan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di anggarkan dari APBD Sumenep tahun 2018 sebesar Rp. 4,8 miliar dengan calon penerima bantuan sebanyak 321 rumah masing-masing mendapatkan Rp. 15 juta rupiah.
“Akan tetapi yang dapat direalisasikan hanya 177 rumah atau sekitar Rp. 2,6 miliar, karena sisanya yang 144 rumah setelah dilakukan verifikasi sudah tidak masuk syarat (rumahnya sudah bagus, red)”, katanya, Senin (30/04).
Untuk bantuan sosial bagi lansia juga di anggarkan di APBD Sumenep tahun 2018 sebesar Rp. 2,4 miliar dengan penerima bantuan sebanyak 160 rumah masing-masing juga mendapatkan Rp. 15 juta rupiah.
“Namun setelah dilakukam verifikasi ulang ditemukan ada sekitar 36 rumah tidak masuk syarat”, imbuhnya.
Sedangkan untuk bantuan penyandang disabilitas merupakan bantuan langsung dari Kementerian Sosia RI dengan total sebesar Rp.126.300.000 kepada 16 orang penyandang disabilitas dengan jumlah bantuan bervariasi mulai dari Rp. 7.300.000 sampai Rp. 8.500.000.
“Akan tetapi bantuan ini diperuntukkan bagi penyandang disabilitas untuk usaha ekonomi produktif”, jelas minul.
Sementara itu, Bupati Sumenep, A Busyro Karim, mengatakan bantuan sosial untuk memperbaiki rumah warga yang tidak layak huni tahun 2018, dalam pendistribusian bantuan sudah mengalami banyak perubahan dan peningkatan diantaranya sistem pencairannya sekarang langsung transfer lewat Bank BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.
“Ini siatem pencairannya sudah diperbaiki, sudah tidak berbentuk uang. Hal ini demi meminimalisir terjadinya pungli”, kata Bupati, dalam sambutannya.
Namun penyerahan uang bantuan sosial dilalukan bertahap, pertama akan di cairkan 70% untuk direalisasikan baru kalau benar-benar sudah dikerjakan sisanya yang 30% akan dicairkan juga.
“Pada dasarnya ini adalah program stimulus untuk menggerakkan disekitarnya untuk membantu terutama pemerintah desa bisa menganggarkan dari DD dan ADD-nya” harapnya. (die)
Untuk diketahui, selain Bupati Sumenep KH. A Busyro Karim, hadir mendampinginya Pj Sekda Sumenep R Idris, Kapolres Sumenep, Dandim Sumenep, Kepala Kejari Sumenep, dan segenap Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab, serta peserta penerima bantuan sosial. [die/Nin]