SUMENEP, Kompasmadura.com – Adanya cabai impor, yang diketahui dari india mulai menyebar di Kabupaten Sumenep, Madura. Pasalnya, yang sebelumnya hanya berada di Pasar Anom Baru setempat, kini mulai beredar di Pasar Bangkal, Kecamatan Kota Kabupaten setempat.
“Sejak harga cabai mahal, pembeli berkurang. Kami menyediakan cabai impor yang harganya lebih murah,” tutur Eko Wahyudi (31), salah satu pedagang aneka kebutuhan pokok dipasar bangkal, Senin (27/02/2017)
Menurutnya, Harga cabai lokal di Sumenep hingga saat ini masih belum mengalami penurunan. Di Pasar Anom dan Pasar Bangkal, harganya Rp 140.000 per kilogram.
Sedangkan, Cabai impor yang didatangkan dari India ini dipatok seharga Rp 70.000 per kilogram. Cabai kering di Pasar Anom dan Pasar Bangkal sudah ada beberapa hari lalu, dan pembeli banyak berminat. karena harga cabai lokal yang melambung tinggi.
“Kami selama ini, bingung dengan jumlah pasokan cabai lokal ke tingkat pedagang sedikit, dan minat beli masyarakat turun, ya, sehingga sejumlah pedagang di pasar ini membeli cabai impor yang sudah dikeringkan itu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagagan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Sukarisz menuturkan bahwa cabai rawit lokal masih paling banyak diminati masyarakat.
Menurutnya, capai kering impor secara kualitas lebih bagus cabai rawit lokal. lebih menunjukkan rasa pedas. Meski, harganya lebih mahal dibandingkan cabai impor.
“Makanya para pedagang masih tidak begitu banyak yang membeli cabai itu lantaran rasanya berbeda dengan cabai lokal,” katanya.
Sambung, dia bahwa ia sudah mengantongi label dari cabai impor tersebut. Baik yang beredar di Pasar Anom maupun yang kedapatan di Pasar Bangkal Kabupaten setempat.
” Sudah kami ambil contohnya. Tapi untuk hasil layak atau tidaknya dikonsumsi, kami masih belum bisa memastikan hari ini,” tukasnya. [Suri/Put]