SUMENEP, Kompasmadura.com – Selain minim penerangan suasana sepi membuat lapangan gotong royong, yang berlokasi di depan kantor Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sumenep kerap kali dijadikan tempat bermesraan oleh para kaula muda.
“Saya sering mendapati anak-anak muda berhenti disana berduan dengan wanita, iya kalau di tempat sepi tidak usah dikatakan mereka berbuat apa,”terang Junaidy Efendi Sabtu (19/11/2016)
Tambahnya, dua hari lalu, pada saat ia sedang melakukan pertemuan rapat kebetulan dilaksanakan di lapangan gotong royong, sepasang kekasih tanpa rasa malu bermesraan, padahal kata dia banyak orang, bisa dibayangkan jika tidak ada orang.
Sambungnya dilapangan gotong royong selain sepi, suasananya juga sangat mendukung untuk dijadikan tempat tidak senonoh. Ia berharap pihak berwenang untuk mengfungsikan lapangan tersebut, jika tidak ingin difungsikan lampunya diganti yang lebih terang.
Tambahnya lagi selama ini lapangan gotong royong dikenal oleh warga Sumenep, tempat bangkal para waria, ditambah lagi saat sekarang kerap dijadikan tempat bermesraan.
“Kan mubasir lapangan gotong royong hanya difungsikan ketika ada acara, itupun acaranya tidak tentu,”papatrnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep Sofiyanto mewacanakan lapangan gotong royong akan dijadikan pusat kegiatan kepemudaan dan kesenian. Wacana pengembangan itu direncanakan akan dipihak ketigakan. [Sy/uL]