SUMENEP, kompasmadura.com – Puskesmas Prenduan mendatangi rumah Fauzi, di Bapelle Karduluk Pragaan Sumenep untuk melakukan pengobatan kepada saudara Fauzi yang di Pasung selama 10 tahun karena Gila.
Fauzi yang baru berusia 26 tahun ini terkurung dirumahnya dengan di ikat dari tampar dibagian punggunya sejak berusia 16 tahun, pemuda bernasib kurang baik ini hanya dirawat oleh ibunya Rajjani.
” Selama 10 tahun ini saya merawat anak saya seorang diri, ayahnya ada tapi sudah lama berpisah dan tidak nyambangi , sebenarnya berat hidup seperti saya yang menanggung dua beban sekaligus, yang pertama harus merawat Fauzi, ngasih makan, mandikan,ngasih rokok, bersihin tempatnya yang kadangkala kalau makannya tidak enak dilempar kesaya, yang kedua saya juga merawat ibu saya yang sudah tua, sudah tidak bisa apa-apa, sama seperti yang saya lakukan kepada Fauzi, neneknya juga harus dilayani seperti dia” kata Rajjani.
” kerjaan saya hanya membuat alas (tikar), yang penghasilannya paling-paling 50-100 dalam satu minggu, demi anak saya saya sisakan uang sedikit-demi sedikit, agar nanti kalau sudah sembuh bisa dibelikan motor yang murah. Kalau bantuan dari pemerintah selama anak saya dipasung belum sama sekali mendapatkan bantuan, berupa apapun, kalau aparat Desa sudah tau sejak Fauzi Gila, baru 5 bulanan kemarin sebelum puasa ada dari aparat memoto dan meminta KK katanya untuk bantuan, tapi sampai saat ini belum ada, ini aja yang bantuan kesehatan di urusin oleh tetangga saya (HL), saya berharap ada bantuan dari pemerintah” tegasnya.
Kronologi mualainya kegilaan pemuda 26 tahun ini, karena dijanjikan mau dibelikan sepeda motor oleh ayahnya, tapi berbulan-bulan ditunggu tidak pula dibelikan “nah berawal dari situ lah tiba-tiba Fauzi ngamuk, saya dan warga sekitar langsung meringkuhnya, karena kalau awal-awal tidak bisa dipegang sendiri atau 3 orang gak kuat dilempar, makanya kami bergotong royong untuk memasung dia, sudah tiga kali pindahan pasung sejak mulai dia gila, mulai dari halaman, ya di jemur dengan kaki sebelah dimasukin kayu, sampai di ikat seperti saat ini” kata Sa’oyan, ponakannya.
Keluarga Rajjani sangat berharap ada bantuan dari pemerintah kepada anaknya, karena selama ini Rajjani sudah banyak menghabiskan uang untuk kesembuhan anaknya.
“Namun Kalau bicara pasung semestinya ini menjadi tugas kita bersama, selain yang berwajib (keluarganya) pemerintah harus segera memberikan bantuan kepada Fauzi, kasihan sudah 10 tahun dipasung, dan tidak ada tindakan kongkrit dari pemerintah, ini menjadi persoalan, apalagi instruksi Gubernur tahun 2017 di Jawa Timur harus bebas pasung, artinya pemerintah harus segera bertindak tegas untuk mengatasi pemasungan ini, apalagi kalau bicara kemanusian, pasung itu sudah tidak berprikemanusiaan sama sekali, saya tegaskan kepada Pemerintah segera atasi dan beri bantuan kepada saudara Fauzi ini” kata warga yang tidak menyebutkan namanya.
Petugas puskesmas Prenduan ahirnya mengunjungi kediaman Fauzi setelah mendapat kabar dari seseorang yang tidak menyebutkan namanya dan seluruh berkas-berkasnya di urus untuk melakukan pengobatan. ” Kami dari Puskesmas sangat berterimakasih ,karena telah memberi tahu kami, ini sudah menjadi kewajiban kami untuk berusaha menyembuhkan saudara Fauzi, InsyaAllah tiga bulan sembuh, kalau berkaca ke pasien sebelum-sebelumnya, kami akan memberikan yang terbaik untuk pasien yang sakit jiwa (gila), semoga usaha ini bisa membawa kesembuhan, kasihan Ibunya Mas Fauzi” kata petugas puskesmas setelah melakukan pengobatan kepada Fauzi.Sabtu (01-10-16).
Penulis : Moh. Horri
Editor : Wahyuni