SUMENEP, Kompasmadura.com – Kembali mahasiswa yang mengatasnamakan gerakan Mahasiswa Perduli Rakyat (Gempur) dan Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMP) melakukan aksi demostrasi terkait dugaan penyewengan bantuan beras miskin (Raskin) di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.
“Kapan tanggal mainnya pak Kejari untuk menentukan tersangka kasus Guluk-Guluk, karena kasus itu sudah lama,”teriak mahasiswa
Dalam orasinya koorditor aksi (Korlap Aksi) Syauqi menagih janji Kejari untuk menyelesaikan kasus Raskin di Guluk-Guluk. Aksi kali merupakan aksi kedua untuk mengawal kasus Raskin, Bahkan mahasiswa meminta kejelasan kasus tersebut.
Mahasiwa menuding lambatnya penanganan proses kasus raskin oleh kejari. Mahasiswa menuding kejari sudah masuk angin, kami datang kesini hanya ingin meminta kejelasan kasus itu.
“Kami minta pak Kejari menemui kami. Kejari mandul, kejari bencong,”teriak massa aksi Rabu (24/08/2016)
Tunggu tanggal maennya dari bulan februari sampai saat sekarang, sudah berapa bulan, butuh berapa lama lagi untuk dapat menyelesaikan kasus raskin ini. Karena tidak kunjung ditemui oleh Kajari massa sempat memanas, Sementara itu pada saat menanyakan keberadaan kepala kejari dikantornya tidak kunjung mendapatkan jawaban dari pihak kejaksaan.
“Kejari ada apa tidak jika tidak. Kami akan tetap melakukan aksi demo, akan meramaikan gedung Kejari dengan aksi demostrasi, meminta kepastian kasus raksin Guluk-Guluk,”ancamnya
Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Semenep Rahadian Wisnu kejari tidak menemui karena tuntutan mahasiswa sudah dijawab aksi demo lalu, Selain itu kata dia kami tim penyidik terus mengumpulkan alat bukti, karena kasus raskin melibatkan orang banyak. Setelah memberikan penjelasan singkat pihak kejaksaan langsung meninggal massa aksi. [Sr/uL]