close

SUMENEP

SUMENEP

Sambut Diaspora Mudik, Kenalkan Wisata Sekaligus Berdayakan UMKM Di Pantai Lombang

IMG_20240324_103846


SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai menyusun berbagai event untuk peningkatan perekonomian. Seperti halnya momentum event Diaspora Mudik yang bakal digelar di Pantai Lombang, yang merupakan tempat wisata kesohor yang ada di kabupaten paling timur di Madura ini.

Berbagai persiapan yang diagendakan pada
Event menyambut para perantau mudik ke kabupaten Sumenep pulau Pulau Madura, yang dijadwalkan akan digelar di awal perayaan Idul Fitri 1445 Hijriyah. Karena setiap tahun moment lebaran para perantau dari luar daerah pulang ke kampung halamannya dan berlibur ke tempat wisata.

Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan penyambutan terhadap Dispora ini akan difokuskan di Pantai Lombang dengan alasan tujuannya untuk mengenalkan wisata sekaligus memberdayakan pelaku UMKM.

“Event yang akan kita gelar jangan hanya bersifat seremonial saja. Harus bisa mengangkat wisata dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat utamanya pelaku UMKM,” ungkapnya.

Karenanya menurut Bupati Sumenep ini, kedatangan para Dispora saat mudik nantinya tidak hanya sekedar berkumpul, melainkan selain bisa menikmati keindahan wisata dipantai Lombang nantinya harus ada penjual makanan, minuman dan souvenir, yang bisa dirasakan dampak positifnya. Sehingga UMKM bisa bergerak dan berdampak ekonominya juga meningkat.

“Jadi, moment ini kita manfaatkan dengan menyelenggarakan event berbeda agar mereka merasa terhibur dan bisa menceritakan kepada masyarakat luar terkait wisata, budaya dan kuliner khas Sumenep. Karena Diaspora ini juga beragam ada yang pengusaha, ASN, pekerja BUMN dan sebagainya yang merupakan asli Sumenep tapi bekerja di luar daerah,” paparnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disparbudpora) Sumenep, Mohammad Iksan menjelaskan, pihaknya akan melaksanakan sesuai arahan Bupati Sumenep dalam penyambutan Diaspora ini diselenggarakan event berupa Festival Layangan Led.

“Festival ini akan dilaksanakan pada awal Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, bertempat di Pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang,” terang Iksan.

Dikatakan, jika kegiatan ini akan dilakukan malam hari karena berbeda dengan layangan biasanya. Nantinya layangan Led ini akan dihiasi lampu dan akan nampak indah jika sudah melayang di udara saat malam hari.

“Agenda kegiatan layangan LED ini memang dilaksanakan pada malam hari supaya keindahannya nampak dan terlihat, seperti yang dilaksanakan sebelumnya,” tandasnya.

Untuk jadwal pastinya, kata Iksan masih menunggu hasil koordinasi dengan BMKG Kalianget guna memastikan situasi dan kondisi kecepatan angin.

Bahkan, Iksan juga mengungkapkan, demi kesuksesan acara itu pihaknya akan menggandeng Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kecamatan Batang-Batang yang berada di sekitar Pantai Lombang.

“Pemilihan Pantai Lombang sebagai lokasi Festival Layangan Led ini sekaligus untuk memenuhi target perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama lebaran ketupat. Target khusus Pantai Lombang saat momen lebaran senilai Rp 80 juta,” pungkasnya.

Tentu saja momen suasana lebaran yang dikemas dengan berbagai event akan semakin menarik bagi pengunjung. Salah satunya diakui Yulianti, bahwa masyarakat khususnya para pemudik yang sengaja pulang kampung untuk merayakan hari raya idul Fitri sekaligus tidak akan menyia-nyiakan momen untuk berlibur ke tempat wisata seperti Pantai Lombeng dan lainnya.

“Sebagai warga Sumenep dengan kegiatan yang dikemas menarik, bahkan sudah masuk dalam kalender event 2024 diharapkan bisa berjalan sukses tanpa ada kendala, agar nantinya mengenalkan wisata, budaya dan kuliner khas Sumenep kepada para Diaspora saat mudik ke Sumenep.”tambahnya.(rus/nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Program Mudik Lebaran Gratis Bupati Sumenep, Jakarta-Sumenep Diminati Pemudik

IMG-20240323-WA0010

SUMENEP, Kompasmadura.com
Begitu antusiasnya masyarakat kabupaten Sumenep yang merantau ke Jakarta ketika ada program mudik gratis bareng Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dari Jakarta menuju Kabupaten Sumenep. Terbukti baru beberapa hari dibuka kuotanya langsung terpenuhi.

Tenaga Ahli (TA) Bupati Sumenep, Supriyadi, mengungkapkan kuota mudik gratis bareng Bupati Sumenep dalam rangka lebaran Idul Fitri 1445 H, ternyata sudah terpenuhi dengan cepat. Namun, pihaknya tetap mempersilahkan bagi masyarakat yang masih hendak mendaftar, namun nantinya terdaftar di kursi cadangan.

“Kursi cadangan itu diberikan kepada calon penumpang lain apabila yang mendaftar dan sudah mendapatkan kursi sebelumnya tidak jadi berangkat,” jelas Supriyadi kepada wartawan.

Diakui, dengan cepat terpenuhinya program mudik lebaran gratis, berarti masyarakat Sumenep sangat antusias terhadap fasilitasi mudik gratis lebaran Idul Fitri 2024 ini.

Karenanya itu atas nama Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsoyudo, menyampaikan banyak terimakasih kepada masyarakat yang telah berkenan untuk menikmati salah satu upaya Bupati Sumenep dalam memudahkan warganya yang merantau ke Jakarta.

“Dan bagi masyarakat yang belum kebagian kursi, kami ucapkan permohonan maaf yang tiada batasnya. Karena kuotanya untuk program mudik gratis kali ini sebanyak 300 orang.

Untuk diketahui, program mudik gratis dalam rangka lebaran Idul Fitri 2024 ini akan berangkat pada Sabtu, 6 April 2024. Dengan titik kumpul, di parkir sisi timur Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Finish, depan Pendopo Keraton Sumenep.

“Diharapkan kegiatan mudik gratis tahun’ ini berjalan lancar dan semua senantiasa diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.

Sementara salah seorang warga Sumenep yang ada di Jakarta, Untung R. berharap program mudik gratis tersebut terus ditingkatkan sehingga semakin banyak warga yang merantau ke Jakarta yang rata-rata penjaga warung Madura 24 jam bisa lebih banyak mendapatkan fasilitas tersebut.

“Semoga tahun depan akan lebih ditingkatkan lagi sehingga lebih banyak yang mendapatkan bantuan mudik gratis ini.” Tandasnya.
(rus/nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

BPBD Sumenep Bentuk Tim Pos Komando Siaga Darurat Bencana

IMG-20240202-WA0030


SUMENEP, Kompasmadura.com – Menindaklanjuti surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Pemerintah kabupaten Sumenep melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep membentuk Tim Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Edy Suprayitno menjelaskan Pos Komando Hidrometeorologi dibentuk berdasarkan surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo.

“Surat yang berisi tentang informasi prakiraan kondisi iklim Kabupaten Sumenep sejak Desember 2023 sampai dengan Februari 2024,” ujar Edy, Jum’at (02/02/2024).

Dikatakan, untuk menindaklanjuti surat BMKG tersebut, BPBD Sumenep membentuk Tim Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi. Pos tersebut bertempat di sebelah timur Taman Bunga. Kegiatan ini bertujuan dari pembentukan pos tersebut untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi kepada masyarakat Sumenep.

Hal itu Diakui pula sesuai SK Kalaksa BPBD Sumenep tentang pembentukan Tim Pos Komando Siaga Hidrometeorologi yang keluar pada tanggal 12 Januari 2024, sebagai tindaklanjut dari Keputusan Bupati Sumenep No. 188/499/KEP/435.013/2023 tentang Status siaga Darurat Bencana Hidrometeorolgy di Kabupaten Sumenep Tahun 2023/2024,” terang dia.

“Petugas di pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi berjumlah 26 orang. 13 orang siaga siang hari, 13 orang lagi bertugas di malam hari.”terangnya.

Lebih lanjut menurut Edy, apabila terjadi bencana masyarakat bisa menghubungi call center 112 atau langsung melapor ke pos komando di sebelah timur Taman Bunga. Sehingga, BPBD Sumenep bisa terus memberikan kenyaman kepada masyarakat Sumenep sesuai dengan tagline Bismillah Melayani.(Rus/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Dinkop UKM dan Perindag Sumenep Gelar
Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal Bagi UMKM

IMG-20231128-WA0090


SUMENEP, Kompasmadura.com – Sebanyak 50 orang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) khususnya di bidang salon di kabupaten Sumenep mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro, Perindustian dan Perdagangan (Dinkop UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep.

Kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal yang merupakan Program Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro Dan Kecil (PK 2UMK) tersebut digelar selama tiga hari mulai tanggal 28-30 Nopember 2023, bertempat di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Sumenep.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si, Pada Pembukaan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal tersebut mengungkapkan, melalui kegiatan Diklat ini diharapkan para peserta yang merupakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengahi (UMKM) di Sumenep benar-benar dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk menambah wawasan dari para pemateri sehingga bisa di praktekkan di tempat usahanya masing-masing.

” Kami sangat mengapresiasi kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal ini agar para pelaku usaha khususnya UMKM di Sumenep semakin menambah wawasan untuk mengembangkan usahanya diera persaingan global saat ini,” ungkap Chainur Rasyid, para pembukaan kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal, Selasa (27/11/2023).

Jadi tegas Chainur, para pelaku UMKM terus meningkatkan kapasitas dirinya dengan betul-betul memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dan siap bersaing serta mampu menghadapi tantangan melalui sumberdaya berbasis lokal yang bisa di ekplor dan berdampakpada peningkatan perekonomian masyarakat.

Diharapkan pula para peserta Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal mampu meningkatkan usaha UMKM dan akan semakin memberikan peluang tenaga kerja baru sehingga terus bergerak mengurangi jumlah pengangguran khususnya di wilayahnya. Sebagai dampaknya perekonomian masyarakat juga semakin bertumbuh dan berkembang.

“Untuk mewujudkan itu semua diperlukan keseriusan dalam mengembangkan usahanya melalui peningkatan sumberdaya yang ada,” tandasnya.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan, Kerjasama dan UKM Dinkop UKM dan Perindag Sumenep, Noer Lisal Ambiya, ST, MT , menjelaskan, kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan para pelaku UMKM khususnya yang bergerak di bidang usaha salon agar semakin dapat mengembangkan sumberdaya yang lebih baik dalam menjalankan usahanya.

“Melalui kegiatan pelatihan ini juga untuk menciptakan para pelaku usaha agar dapat meningkatkan usahanya melalui sumberdaya berbasis lokal,’ Tandasnya.

Dikatakan, kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal ini juga sebagai bentuk kepedulian Pemkab Sumenep dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di Sumenep.

Karenanya dalam kegiatan Diklat yang diikuti sebanyak 50 pelaku UMKM yang tersebar disejumlah kecamatan di Sumenep, kali ini pihaknya menghadirkan nara sumber atau mentor kompeten di bidangnya.

“Melalui kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal bagi UMKM yang dilakukan melalui pemaparan dan praktek langsung tersebut diharapkan benar-benar dimanfaatkan dengan baik khususnya bagi para peserta Diklat .”paparnya.

Sedangkan, kegiatan Diklat Kewirausahaan Berbasis Sumberdaya Lokal ini merupakan Program Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro Dan Kecil (PK 2UMK) yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik kabupaten Sumenep tahun 2023, Dinkop, UKM dan Perindag kabupaten Sumenep.(rus/nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

BPPKAD Sumenep Semangati Desa Maksimalkan Pemungutan PBB P2 Demi Penerimaan DBH PDRD 2024

IMG-20231127-WA0124


SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah kabupaten Sumenep telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 55 Tahun 2023, tentang Tatacara Perhitungan Alokasi, Penyaluran dan Penggunaan Dana Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (DBH PDRD) kepada Desa.

DBH PDRD merupakan perintah dalam Permendagri 77 Tahun 2020 dengan nilai minimal 10% dari nilai PAD di APBD tahun berjalan, harapannya dengan penyediaan dana tersebut dapat menambah efektifitas pemungutan pajak daerah utamanya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2).

“Dalam proses penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB P2 dan pemungutannya merupakan kerjasama Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPPKAD) dan seluruh Aparat Desa sewilayah Kabupaten Sumenep.” Ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah BPPKAD kabupaten Sumenep, AKH. Sugiharto, SE, M.Si, Senin (27/11/2023).

Menurutnya, penggunaan DBH PDRD diperioritaskan untuk kegiatan optimalisasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah di Desa setempat, dan manakala dianggap cukup maka dapat digunakan untuk kegiatan pendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Desa.

Sedangkan, penghitungan DBH PDRD dilakukan 40% bagi rata dan 60% proporsional, dimana perhitungan Alokasi Proporsional berdasarkan realisasi dan capaian pada Tahun 2022, yakni PBB P2 sebesar 80%, dan Pajak daerah lainnya sebesar 20%.

Dikatakan untuk alokasi yang diterima setiap desa memang akan tergantung dari kinerja pelunasan PBB P2 pada Tahun 2022 untuk Desa bersangkutan. Jika nilai pelunasannya tinggi atau mendekati 100% dari pagu total Tagihan SPPT PBB P2 termasuk pembayaran Piutang PBB maka nilai penerimaaan DBH PDRD untuk tahun 2023 juga cukup baik.

” Karenanya sangat diharapkan kepada semuanya khususnya Kepala Desa beserta aparat desa/petugas penyampai SPPT PBB P2 untuk lebih semangat dalam proses pemungutan PBB P2 sehingga penerimaan DBH PDRD pada tahun 2024 akan semakin meningkat karena nilainya akan sangat tergantung nilai pelunasan PBB Tahun 2023.” Paparnya.

Ditegaskan pula, agar seluruh desa segera mengajukan proses pengajuan pencairan Dana Bagi Hasil dimaksud, dan lebih bersemangat membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pembayaran pajak daerah khususnya PBB P2 dengan semakin mudah dan banyaknya pilihan kanal pembayaran baik manual ( teller Bank Jatim, Agen Bank Jatim, PT.Pos, Gerai Alfamart & Indomart) maupun via online ( Mobile Banking Bank Jatim, Tokopedia, OVO, PosPay).(rus/nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

DKP2KB Sumenep Kerjasama USAID ERAT Gelar Bintek Dan Uji Coba Aplikasi Siap Lahir

IMG-20231122-WA0047


SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah kabupaten Sumenep melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) kabupaten Sumenep bersama dengan instansi terkait lainnya bekerjasama dengan USAID ERAT menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) dan Uji Coba Aplikasi Siap Lahir Pada Rumah Sakit, Klinik Swasta, Bidan Praktek Swasta dan Puskesmas di Kabupaten Sumenep Tahun
2023.

Plt. Kepala DKP2KB kabupaten Sumenep, Agustiono, pada pembukaan Bintek tersebut mengungkapkan, hal yang melatar belakangi lahirnya Aplikasi SIAP LAHIR (Aplikasi Dokumen Kependudukan Bayi Baru Lahir), agar bayi baru lahir langsung mendapatkan Dokumen kependudukan setelah lahir di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam waktu minimal 1 x 24 jam. Dengan syarat lahir di Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta merupakan Masyarakat Kabupaten Sumenep.

“Sejumlah dokumen kependudukan yang di dapatkan oleh bayi baru lahir yakni, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA), ” Ujar Agus, Rabu (22/11/2023) di Hotel El Malik Sumenep.
Dikatakan, melalui Bimbingan teknis dan Uji Coba Aplikasi SIAP LAHIR yang dilakukan pada operator Rumah sakit Pemerintah dan Swasta , Klinik swasta , Bidan Praktek Swasta dan Puskesmas di harapkan dapat meningkatkan Akses Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bagi Bayi Baru lahir di Kabupaten Sumenep.

“Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama multi sektor dan multi stakeholder, serta identifikasi permasalahan serta alternatif strategi dan kontribusi masing-masing sektor dan stakeholder kunci.” Tandasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai upaya penguatan kapasitas operator agar lebih trampil menggunakan aplikasi, memahami persyaratan yang diperlukan serta proaktif mengajak ibu hamil (Bumil) dan keluarga untuk menyiapkan dokumen persyaratan pendukung yang diperlukan.

Lebih lanjut Agustiono menjelaskan, pada Konvensi PBB 1989 mengenai hak-hak anak pasal 7 menyatakan bahwa semua anak harus di daftarkan segera setelah kelahirannya dan harus mempunyai nama serta kewarganegaraan.

Pencatatan atau akta kelahiran merupakan bukti sah mengenai status dan peristiwa kelahiran seseorang yang dikeluarkan oleh dinas kependudukan dan catatan sipil.

Sehingga, anak yang dilaporkan kelahirannya akan terdaftar dalam kartu keluarga dan diberi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk memperoleh pelayanan masyarakat lainnya. Kepemilikan Akte Kelahuran salah satu bukti terpenuhinya hak identitass anak dan kesadaran akan pentingnya pencatatan kelahiran anak.

Namun sayang nya di Indonesia saat ini masih di temui anak yang identitasnya tidak atau belum tercatat dalam akta kelahiran .

Di Kabupaten Sumenep dari sasaran kelahiran bayi sebesar 13.463 (data tahun 2023) masih terdapat 2.906 hal ini menjadi permasalahan karena selain sebagai identitas kewarga negaraan pada anak, Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada anak di butuhkan agar anak bisa mendapatkan layanan Kesehatan secara optimal.

Sedangkan hal-hal yang merugikan apabila anak tidak memiliki NIK, yakin apabila anak balita sakit maka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, anak tidak bisa mendapatkan pendidikan secara formal. Karena untuk pendaftaran sekolah di butuhkan NIK untuk masuk sekolah, apabila ada bantuan social tidak bisa mendapatkan karena identitasnya tidak terdaftar di data kependudukan
dan adanya Balita yang tidak memiliki NIK menyebabkan penanganan masalah satatus gizi pada anak balita seperti GIzi kurang, gizi buruk dan Stunting tidak dapat dilakukan secara optimal.

Ada beberapa alasan bagi yang mempengaruhi masih adanya Anak Balita tidak memiliki dokumen kependudukan yaitu, kurang paham nya masyarakat atau orang tua bahwa tidak ada biaya administrasi dalam pengurusan Dokumen Kependudukan, budaya masyarakat bahwa nama anak tidak langsung di berikan menunggu minimal 7 sampai dengan 40 hari.

” Juga kurang paham nya cara mengurus dokumen kependudukan sehingga membuat enggan mengurus dokumen kependuduikan bayi baru lahir,” tambahnya.

Sementara Devi Ratna Handini, (Distrik Fasilitator) USAID ERAT Kabupaten Sumenep, mengungkapkan, pihaknya selama ini sudah melaksanakan beberapa kegiatan kerjasama dengan pemerintah khususnya di kabupaten Sumenep berkaitan dengan tata kelola pemerintahan.

“Beberapa kegiatan kemitraan dengan pemerintah fokus pada tata kelola layanan publik, seperti halnya penanganan stunting, penanganan kemiskinan ekstrim, pengembangan Inovasi daerah, pengembangan Tata kelola pelayanan publik dan tentang pelaksanaan program satu data, smart city, SPAN Lapor hingga Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan sebagainya,” paparnya.

Dan untuk kegiatan kerjasama dengan pemerintah kabupaten Sumenep saat ini berkaitan dengan kegiatan yang merupakan kegiatan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, yakni kegiatan Bintek dan Uji Coba Aplikasi Siap Lahir Pada Rumah Sakit, Klinik Swasta, Bidan Praktek Swasta dan Puskesmas di Kabupaten Sumenep.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat partisipasi masyarakat dalam mendukung pemerintah dalam melaksanakan pelayanan publik yang efektif dan efisensi serta mengarah pada program satu data di kabupaten Sumenep,”tambahnya.

Sedangkan dalam kegiatan Bintek tersebut dihadiri sejumlah instansi terkait, mulai dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, BAPPEDA, Dinas Kominfo, Dinas Dukcapil, RSUD Moh Anwar, RS Abuya, RS Sumekar, RSI Garam Kalianget, RSIA Estho Ebbhu, Klinik Swasta, perwakilan Bidan Praktek Mandiri dan perwakilan Puskesmas Se Kabupaten Sumenep.(rus/nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Dinkop UKM dan Perindag Sumenep Ajak UMKM Ikuti Pelatihan Total Quality Management

IMG-20231121-WA0062


SUMENEP, Kompasmadura.com
Sebanyak 30 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) di kabupaten Sumenep mengikuti kegiatan Pelatihan Total Quality Management yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro, Perindustian dan Perdagangan (Dinkop UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep.

Kegiatan Pelatihan yang merupakan Program Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro Dan Kecil (PK 2UMK) tersebut digelar selama tiga hari mulai tanggal 21-23 Nopember 2023, bertempat di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Sumenep.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si, Pada Pembukaan kegiatan tersebut mengungkapkan, melalui kegiatan Pelatihan Total Quality Management diharapkan para peserta yang merupakan pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengahi (UMKM) di Sumenep benar-benar dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk menambah wawasan dari para pemateri sehingga bisa di praktekkan di tempat usahanya masing-masing.

” Kami sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini agar para pelaku usaha khususnya UMKM di Sumenep semakin maju dan berkembang serta dapat mengelola usahanya dengan baik,” ungkap Chainur Rasyid, para pembukaan kegiatan Total Quality Management bagi UMKM, Selasa (21/11/2023).

Jadi tegas pria berpenampilan kalem ini para pelaku UMKM terus melakukan upaya-upaya mengembangkan usahanya, baik dari sisi meningkatkan kualitas produksi, pemasaran hingga management yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Sehingga, kedepan dapat terus meningkatkan usaha dengan baik yang tentunya akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Sebab, seiring berkembangnya usaha UMKM akan semakin membutuhkan tenaga kerja baru sehingga terus bergerak mengurangi jumlah pengangguran khususnya di wilayahnya. Sebagai dampaknya perekonomian masyarakat juga semakin bertumbuh dan berkembang.

“Nah untuk mewujudkan itu semua tolong kualitas produk benar-benar dijaga dan diperhatikan, termasuk dalam pengelolaan management yang baik akan menambah kepercayaan konsumen yang akan terus menjadi pelanggan apabila kualitas dan pelayanannya bagus,” tambahnya.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan, Kerjasama dan UKM Dinkop UKM dan Perindag Sumenep, Noer Lisal Ambiya, ST, MT , menjelaskan, kegiatan Pelatihan Total Quality Management bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan para pelaku UMKM dalam rangka pengoptimalkan kualitas produksinya serta memiliki kemampuan management yang baik dalam menjalankan usahanya.

“Melalui kegiatan pelatihan ini juga untuk menciptakan para pelaku usaha agar dapat meningkatkan kualitas produknya serta dalam pengelolaan management usahanya,” Tandasnya.

Dikatakan, kegiatan Pelatihan Total Quality Management juga sebagai bentuk kepedulian Pemkab Sumenep dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di Sumenep.
Karenanya dalam kegiatan pelatihan yang diikuti sebanyak 30 pelaku UMKM yang tersebar disejumlah kecamatan di Sumenep, kali ini pihaknya menghadirkan nara sumber atau mentor kompeten di bidangnya.
“Hal ini agar bisa saling mengisi dalam metode pemaparan dan tanya jawab dengan peserta yang dilaksanakan selama Diklat.”paparnya.

Sedangkan, Pelatihan Total Quality Management ini merupakan Program Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro Dan Kecil (PK 2UMK) yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik kabupaten Sumenep tahun 2023, Dinkop, UKM dan Perindag kabupaten Sumenep.(rus/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Dinas Koperasi UKM dan Perindag Sumenep Gelar Diklat Laporan Keuangan Digital Bagi UMKM

IMG-20231117-WA0092


SUMENEP, Kompasmadura.com – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro, Perindustian dan Perdagangan (Dinkop UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep menggelar Pendidikan dan Pelatihan(Diklat) Laporan Keuangan Digital, bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar selama tiga hari mulai tanggal 14-16 Nopember 2023, bertempat di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Sumenep.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si, Pada Pembukaan Diklat mengungkapkan, melalui Diklat Laporan Keuangan Digital sehubungan perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengahi (UMKM) dari tahun ke tahun dibutuhkan pengelolaan yang baik dan management yang tepat khususnya dalam pengelolan keuangan, utamanya diera persaingan digital yang terus berkembang.

“Era digitalisasi yang semakin hari terus berkembang tentunya harus diikuti dengan terus meningkatkan kapasitas pelaku UMKM sehingga mampu bersaing dengan dunia usaha lainnya.” Ungkap Chainur Rasyid, pada pembukaan Pelatihan dan Pendidikan Keuangan Digital Bagi UMKM di Aula UPT. Balai Latihan Kerja (BLK) Sumenep, Selasa (14/11/2023).

Menurutnya, diera digital mau tidak mau, suka tidak suka, hampir semua aktifitas dunia usaha menggunakan digital. Mulai dari produksi, pemasaran hingga management menggunakan digitalisasi. Semua transaksi hingga pelaporan keuangan cukup dengan menggunakan handphone.

Seperti halnya transaksi penjualan hampir semua produk cukup memasang barcode di kemasan produk dan sudah tidak menggunakan manual lagi. Hal tersebut tentunya harus terus dilakukan oleh para UMKM agar bisa bersaing.

Karenanya melalui beberapa kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Dinkop UKM dan Perindag Sumenep yang melibatkan UMKM agar bisa bersaing dengan dunia usaha lainnya.

“Selain terus meningkat kualitas produk, kemasan dan Inovasi lainnya agar mereka terus bisa bergerak maju serta memiliki laporan keuangan yang baik,”tandasnya.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan, Kerjasama dan UKM Dinkop UKM dan Perindag Sumenep, Noer Lisal Ambiya, ST, MT , menjelaskan, kegiatan Diklat Laporan Keuangan Secara Digital bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM dalam rangka pengoptimalkan kemampuan pelaporan keuangan secara digital.

“kegiatan ini juga untuk menciptakan para pelaku usaha agar dapat meningkatkan produktifitas dan kreatifitas dan memperkaya pengetahuan UMKM khususnya dalam pelaporan keuangan secara digital”jelasnya.

Dikatakan, kegiatan Diklat laporan keuangan secara digital ini juga sebagai bentuk kepedulian Pemkab Sumenep dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di Sumenep.

Karenanya dalam kegiatan Diklat yang diikuti sebanyak 50 UMKM yang tersebar disejumlah kecamatan di Sumenep, kali ini pihaknya menghadirkan nara sumber atau mentor kompeten di bidangnya.

“Hal ini agar bisa saling mengisi dalam metode pemaparan dan tanya jawab dengan peserta yang dilaksanakan selama Diklat.”paparnya.

Sedangkan, Diklat laporan keuangan secara digital ini merupakan program yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik kabupaten Sumenep tahun 2023, Dinkop, UKM dan Perindag kabupaten Sumenep.(Rus/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Bupati Award 2023 Agenda Rutin Pendorong Birokrasi Lebih Kreatif dan Inovatif

IMG-20231115-WA0148


SUMENEP, Kompasmadura.com – Bupati Award 2023 Dilaksanakan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakatnya. Hal tersebut menjadi agenda rutin setiap tahun dalam mengukur dan mendorong birokrasinya lebih kreatif dan inovatif dalam melayani masyarakatnya.

Bupati Award 2023 kali ini berlangsung di Taman Andhep Ashor Keraton Sumenep, yang dihadiri Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo langsung dan sejumlah pejabat di kabupaten Sumenep, Selasa (14/11/2023) malam.

Pada Bupati Award 2023 ini, Tim Penilai telah menetapkan tiga camat terbaik, yakni Camat Talango Yudi Nusukmadyanto, Camat Pasongsongan Fariz Aulia Utomo dan dan Camat Pragaan Heru Cahyono. Selain itu, Tim Bupati Award 2023 juga menetapkan Lurah Bangselok M. Fajar Hidayat sebagai Lurah terbaik tahun ini.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan, Bupati Award 2023 merupakan kegiatan untuk mendorong kecamatan dan kelurahan terus berinovasi agar melahirkan program pembangunan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

“Karena itulah, camat dan lurah beserta jajarannya harus memiliki komitmen dan tanggung jawab moral, untuk menciptakan terobosan pelayanan berkualitas atau prima agar memenuhi standar kualitas,” ungkap Bupati Sumenep ini pada malam anugerah tersebut.

Politisi PDIP ini juga berharap, Bupati Award dapat menghasilkan kreativitas dan inovasi yang tidak hanya biasa tapi luar biasa, bahkan programnya itu bisa go publik di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Diakui bahwa setiap inovasi mempunyai kualitas dan berkesimbungan untuk meningkatan kualitas pelayanan publik demi mendorong menyukseskan program pembangunan Kabupaten Sumenep.

“Bupati Award ini juga menjadi media untuk memberikan pembinaan dan edukasi kepada para Camat dan Lurah, sehingga bisa berbagi pengalaman dalam pengembangan potensi di wilayah masing-masing.”Tandasnya.

Sementara Camat dan Lurah agar senantiasa melakukan evaluasi terhadap setiap inovasi programnya untuk mengetahui capaian dan hambatannya, yang perlu diperbaiki di masa mendatang.

Bahkan, suami Nia Kurnia Fauzi ini menegaskan, bahwa nama-nama Camat dan Lurah yang malam itu ditetapkan sebagai yang terbaik, merupakan hasil penilaian kinerja selama setahun oleh tim Bupati Award.

“Para camat dan lurah terbaik ini adalah hasil dari penilaian yang bisa di pertanggung jawabkan dan sesuai dengan kenyataan yang ada,” tambahnya.(Rus/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Bupati Ajak Pengelola Wisata di Sumenep Aktif Promosikan Tempat Wisatanya

IMG-20231115-WA0141


SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengelola destinasi wisata dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata di kabupaten paling timur di Madura ini.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, para pengelola wisata dapat terus aktif menginformasikan objek pariwisata dengan konsep promosinya, agar wisatawan lebih percaya dan tertarik datang ke tempat wisatanya.

“Pemerintah daerah telah memprogramkan berbagai kegiatan di kalender 2023 termasuk 2024, baik itu seni budaya dan yang lainnya, sebagai pemicu guna menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sumenep.” Ungkap Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Senin (13/11/2023).

Untuk itu Bupati berharap dengan kebersamaan tersebut akan mampu mewujudkan pembangunan pariwisata yang meliputi aspek ekonomi, seni budaya dan sosial yangakan berdampak pada seluruh aspek pembangunan di kabupaten Sumenep.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Ikhsan menjelaskan, untuk kegiatan kalender 2024 sudah melibatkan destinasi wisata sebagai penyelenggara maupun tempat kegiatannya.

“Pada 2024 mendatang akan ada puluhan kegiatan di kalender pemerintah daerah, sehingga para pengelola untuk bersama-sama memajukan destinasi wisatanya, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Iksan di sela-sela kegiatannya, di Pendopo Agung Keraton, Kamis (9/11/2023) lalu.

Diakui, kegiatan ini demi meningkatkan kebersamaan antara pengelola wisata dengan pemerintah daerah, dalam bergotong royong membangun daerah melalui sektor pariwisata.
“Diharapkan para pengelola wisata bergotong royong dalam mewujudkan peningkatan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep.” Paparnya.

Karena itu iksan berharap para wisatawan tersebut untuk mempromosikan setiap objek wisatanya kepada publik melalui media seperti brosur dan flayer, agar semakin banyak yang mengetahui berbagai potensi wisata di Sumenep.(Rus/Nin)

Baca Selengkapnya