close
SUMENEP

Disparbudpora Terus Lakukan Pembinaan Pokdarwis Di Sejumlah Desa di Sumenep

IMG_20211110_231834

 SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep melaksanakan Pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) disejumlah desa yang ada di Kabupaten paling timur di Madura ini.

Kepala Bidang Pariwisata Disbudparpora Sumenep, Imam Buhari, mengungkapkan, Pokdarwis merupakan kelembagaan ditingkat desa yang anggotanya merupakan para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta turut berperan dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuh kembangnya pariwisata di desa termasuk di dalamnya mewujudkan cipta pesona.

“Di kabupaten Sumenep hingga saat ini terdapat 19 desa yang sudah terbentuk dan memiliki Surat Keputusan (SK) sebagai Pokdarwis, dan saat ini ada 3 desa yang berproses untuk membentuk Pokdarwis, termasuk di desa Kedun Dadap Timur yang memiliki tempat wisata Mangrove Kedatim.”Jelas Imam Buhari, pada Pembinaan Pokdarwis di Wisata Mangrove Kedatim desa Kebun Dadap Timur Saronggi, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya, jika ketiga desa yang sedang berproses pembentukannya tahun ini selesai berarti di Sumenep akan ada 22 Pokdarwis dan terus bertambah setiap tahunnya. Namun, diakui Imam, panggilan akrab mantan Wartawan dimasa awal reformasi ini mengakui problematika dalam pembentukan desa wisata dan juga bentukan Pokdarwis di sejumlah wilayah berbeda-beda.

Adalakanya, ada masyarakat yang memiliki potensi dengan SDM menjadi penggerak dari kondusif pengembangan wisata, namun dari pemerintah desa (Pemdes) kurang respon dalam berikan sumbangsih yang memadai. Dan sebaliknya. Dari Pemdes antusias untuk mewujudkan desa wisata atau dalam pengelolaan wisata, namun SDM masyarakatnya belum memadai.

“karenanya pembinaan pada masyarakat sangat penting dilakukan dalam mewujudkan desa wisata secara seluruhan maupun bagi unsur organsiasi terkait di tingkat desa.”Tandasnya.

Lebih lanjut menurut Imam, dalam menjawab tantangan tersebut Disparbudpora Sumenep setiap ahun melaksanakan pembinaan Pokdarwis. Seperti halnya untuk tahun 2020, pihaknya melaksanakan pembinaan di desa-desa seperti di Pulau Giliyang yakni di desa Ban Raas dan desa Bancamara serta di desa Gersik Putih Kecamatan Gapura dan desa Semaan kecamatan Dasuk.

Sedangkan pada 2021 ini kembali melaksanakan pembinaan Pokdarwis di desa, kecamatan dan kepulauan Sapeken, kemudian hari ini di desa Kebudan Dadap Timur kecamatan Saronggi yang memiliki kebun Mangrove Kedatim. Dan direncanakan pada akhir November jika cuaca memungkinkan kembali akan dilaksanakan di desa Masa Kambing kecamatan dan Masalembu yang merupakan kepulauan terjauh paling utara si kabupaten Sumenep

“salah satu alasan di desa Masa Kambing akan dilaksanakan pembinaan Pokdarwis karena desa ini ditetapkan sebagai kawasan ekosistem esensial, yang tujuannya sebagai perlindungan satwa langka yang ada disana.”terang Imam.

Sebab, diakui satwa langka yang disana keberadaannya ada di lahan masyarakat, bukan di hutan lindung dan kawasan lindung margasatwa yang dikelola pemerintah. Satwa langka yang dilindungi yakni berupa burung kakak tua jambul kuning jenis abbotti, yang jumlah saat ini sudah memprihatinkan. Dan yang memprihatinkan saat ini masyarakat memiliki anggapan burung yang mulai langka ini seperti hama mengganggu proses tanaman masyarakat.

Karena berada di areal lahan masyarakat maka pola kerjasama perlindungan dilakukan kolaboratif dengan beberapa instansi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Karena Disparbudpora merupakan bagian dari unsur kolaborasi tersebut, makan diagendakan pembinaan Pokdarwis dalam rangka membangun bagian yang bisa menciptakan situasi kondusif bagi tumbuh kembangnya ekonomi masyarakat.

“dengan kata lain jika situasi kondusif tingkat kesejahteraan masyarakat akan tumbuh dan sisi lain juga telah melakukan perlindungan terhadap satwa langka burung kakak tua jambul kuning jenis abbotti ini.”Pungkasnya.(rus/Nin)

Tags : Disparbudpora