close
HUKUM

Karutan Sumenep Masih Belum Temukan Seorang Warga Binaan Yang Kabur

IMG_20190207_124308
Doc. Karutan Kelas IIB Sumenep, Beni Hidayat, mengaku pihaknya masih terus mengejar Matrawi, salah satu warga binaan yang kabur beberapa waktu lalu. Foto : Hend/kompasmadura.com

SUMENEP, Kompasmadura.com – Sejak kabur dari Rutan Klas IIB Sumenep, Madura, Jawa Timur, tujuh hari lalu, 4 Februari 2019, bersama dua orang lainnya, hingga sekarang Matrawi, warga Kecamatan Batuputih, belum kembali. Senin (11/02/2019).

Namun meski telah melakukan pengejaran, pihak Rutan Sumenep tampaknya masih kesulitan membawa yang bersangkutan ke hotel prodeo kembali. Salah satu alasannya, Matrawi termasuk orang yang “licin”.

“Masih kami kejar, Mas. Licin sekali dianya,” ungkap Kepala Rutan Klas IIB Sumenep, Beni Hidayat, saat dikonfirmasi melalui sambungan hanphone selularnya, Senin, 11 Februari 2019.

Salah satu kendala yang dihadapi tim dari Rutan Sumenep untuk menyeret kembali karena yang bersangkutan selalu bergerak. Menurut Beni, Matrawi juga memiliki banyak mata-mata. “Ibaratnya, saat kami masih di bawah gunung, dia sudah tahu,” tambah dia.

Sementara mengenai statusnya, apakah sudah dinyatakan masuk DPO (daftar pencairian orang) atau belum, Beni tak memberikan kepastian. “Itu yang menentukan dari pihak kepolisian. Tapi dari kami tetap melakukan pencarian,” jawabnya.

Seperti diketahui, tiga warga binaan Rutan Sumenep yang kabur pada 4 Februari lalu masing-masing bernama Matrawi (kasus penganiayaan), warga Batuputih; Hasan Basri (kasus narkoba), warga Kecamatan Batang-batang; dan Rianto (kasus pencurian), warga Kecamatan Batuputih.

Rianto merupakan warga binaan kabur yang pertama kali kembali ke Rutan Sumenep. Ia kembali menyerahkan diri beberapa jam setelah kabur atas bujukan keluarga bersama kepala desa setempat.

Sedangkan Hasan Basri berhasil ditangkap Tim Jaguar Rutan Klas IIB Sumenep pada Rabu, 6 Februari 2019. Ia ditangkap di rumah salah satu temannya di wilayah Kecamatan Batang-Batang. Saat ditangkap, dia tak melakukan perlawanan sebab memang sudah memiliki maksud menyerahkan diri.

Ketiganya melarikan diri dengan cara memanjat dinding tembok masjid di dalam area Rutan. Mereka melewati atap dan turun di area parkir. Ketiganya diduga kabur saat semua orang di dalam Rutan sedang salat subuh berjemaah. [Hend/Nin]

Tags : Rutan II B Sumenep