SUMENEP, Kompasmadura.com – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dilaksanakan pada tahun 2018, hanya terealisasi 73 persen.
Akibatnya, pemerintah memutus kontrak kerja dengan pelaksana proyek pembangunan tersebut.
“Sesuai aturan setiap pekerjaan proyek yang tidak selesai tepat waktu harus diputus kontrak, tak terkecuali pembangunan RS Kangean ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. H. A. Fatoni, M.Si, Senin (14/01/2019).
Namun anggaran pembangunan RS Kangean pada tahun 2018 senilai Rp4,6 miliar. Namun, karena tidak tuntas maka anggaran itu masih tersisa sekitar 27 persen.
“Sementara sisa anggaran yang 27 persen tersebut nantinya akan dilakukan lelang ulang di tahun 2019,” katanya
Pihaknya juga mengungkapkan, untuk anggaran lanjutan pembangunan RS Kangean dengan patokan Rp22 miliar akan dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya.
“Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Kangean akan dilanjutkan oleh PU Cipta Karya, dengan anggaran sekitar Rp22 miliar,” ujarnya.
RS Kangean akan beroperasi tahun 2021, dengan tersedianya Alat Kesehatan (Alkes) seperti untuk praktek dokter spesialis berupa USG dan kamar operasi.
“Sedangkan estimasi anggaran penyediaan alkes mencapai Rp2 miliar yang semuanya lengkap dengan Anastesi dan alat untuk jantung,” ungkapnya. [sM/Nin]
